3389: siksa kubur diangkat pada malam dan hari jumโ€™at; 959. nashoihul ibad karya syeikh nawawi al-bantanie (6) mandi junub tidak sesuai aturan fiqih; 968. sholat : alasan bacaan sholat pada siang hari di siirkan; 1306. berdoโ€™a melalui media facebook; 1986. makalah : jalan menuju kemuliaan; 005. aqidah: dalil amalan warga nahdliyin (nu TerjemahKitab Nashoihul Ibad. 8,724 likes ยท 7 talking about this. Terjemahan Kitab Nashoihul Ibad (Nasehat untuk penghuni Dunia) karya ulama besar Syeikh Nawawi Al Bismillahirahmanirahim Qola Mu'alif Rohimakumullah Wa'anfaana Fi 'ulumihi Fidaroini Amin. Maqolah 1 Diriwayatkan dari Nabi SAW, sesungguhnya Beliau bersabda, "Ada dua perkara, tidak ada sesuatu yang lebih utama dari dua perkara tersebut, yaitu iman kepada Allah dan berbuat kebajikan kepada sesama muslim. Baik dengan ucapan atau kekuasaannya atau KH Masduqi Machfudz, Pejuang Ahlu Sunnah. December 15th 2015 | Uswatun Hasanah KH. Masduqi Machfudz adalah salah satu dari sekian banyak ulama'. To find more books about download ebook terjemahan kitab irsyadul ibad, . Terjemah Kitab Nashoihul Ibad Pdf, Terjemah Kitab Nashoihul Ibad, . 67. Nihayah al. Irsyadul Ibad ila Sabilir Rosyad. Vay Tiแปn Trแบฃ Gรณp Theo Thรกng Chแป‰ Cแบงn Cmnd Hแป— Trแปฃ Nแปฃ Xแบฅu. Khutbah I ุงูŽู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ู„ูู„ู‘ูŽู‡ู ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู’ ุฃูŽู…ูŽุฑูŽู†ูŽุง ุจูุงู„ู’ุฅูุตู’ู„ูŽุงุญูุŒ ูˆูŽุญูŽุซู‘ูŽู†ูŽุง ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุญูุŒ ูˆูŽุจูŽูŠู‘ูŽู†ูŽ ู„ูŽู†ูŽุง ุณูุจูู„ูŽ ุงู„ู’ููŽู„ูŽุงุญู. ูˆูŽุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃูŽู†ู’ ู„ูŽุง ุฅูู„ูŽู‡ูŽ ุฅูู„ู‘ูŽุง ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุญู’ุฏูŽู‡ู ู„ูŽุง ุดูŽุฑููŠู’ูƒูŽ ู„ูŽู‡ูุŒ ูˆูŽุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุณูŽูŠู‘ูุฏูŽู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู‹ุง ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุฑูŽุณููˆู„ูู‡ู. ุงูŽู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุตูŽู„ู‘ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูู…ู’ ูˆูŽุจูŽุงุฑููƒู’ ุนูŽู„ูŽู‰ ุณูŽูŠู‘ูุฏูู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏูุŒ ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุฃูŽู„ูู‡ู ูˆูŽุตูŽุญู’ุจูู‡ู ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ุชูŽุจูุนูŽู‡ูู…ู’ ุจูุฅูุญู’ุณูŽุงู†ู ุฅูู„ูŽู‰ ูŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ุฏู‘ููŠู’ู†ู ุฃูŽู…ู‘ูŽุง ุจูŽุนู’ุฏู ููŽุฃููˆู’ุตููŠู’ูƒูู…ู’ ุนูุจูŽุงุฏูŽ ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽู†ูŽูู’ุณููŠู’ ุจูุชูŽู‚ู’ูˆูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽุฒู‘ูŽ ูˆูŽุฌูŽู„ู‘ุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰ ูŠูŽุง ุฃูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ุขู…ูŽู†ููˆุง ุงุชู‘ูŽู‚ููˆุง ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ุญูŽู‚ู‘ูŽ ุชูู‚ูŽุงุชูู‡ู ูˆูŽู„ูŽุง ุชูŽู…ููˆุชูู†ู‘ูŽ ุฅูู„ู‘ูŽุง ูˆูŽุฃูŽู†ู’ุชูู…ู’ ู…ูุณู’ู„ูู…ููˆู†ูŽ. ูˆูŽุงุนู’ุชูŽุตูู…ููˆุง ุจูุญูŽุจู’ู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุฌูŽู…ููŠุนู‹ุง ูˆูŽู„ูŽุง ุชูŽููŽุฑู‘ูŽู‚ููˆุง ูˆูŽุงุฐู’ูƒูุฑููˆุง ู†ูุนู’ู…ูŽุชูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูู…ู’ ุฅูุฐู’ ูƒูู†ู’ุชูู…ู’ ุฃูŽุนู’ุฏูŽุงุกู‹ ููŽุฃูŽู„ู‘ูŽููŽ ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ู‚ูู„ููˆุจููƒูู…ู’ ููŽุฃูŽุตู’ุจูŽุญู’ุชูู…ู’ ุจูู†ูุนู’ู…ูŽุชูู‡ู ุฅูุฎู’ูˆูŽุงู†ู‹ุง ูˆูŽูƒูู†ู’ุชูู…ู’ ุนูŽู„ูŽู‰ ุดูŽููŽุง ุญููู’ุฑูŽุฉู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑู ููŽุฃูŽู†ู’ู‚ูŽุฐูŽูƒูู…ู’ ู…ูู†ู’ู‡ูŽุง ูƒูŽุฐูŽู„ููƒูŽ ูŠูุจูŽูŠู‘ูู†ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ู„ูŽูƒูู…ู’ ุขูŠูŽุงุชูู‡ู ู„ูŽุนูŽู„ู‘ูŽูƒูู…ู’ ุชูŽู‡ู’ุชูŽุฏููˆู†ูŽ Hadirin jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah, Pada tahun 717 M/99 H seorang penguasa Muslim yang kekuasaannya terbentang dari Kufah hingga Semenanjung Iberia dan Afrika Utara bernama Umar bin Abdul Azรฎz 682-720 M/63-101 H mengirim surat kepada penguasa wilayah bawahannya yang berisi perintah kepada orang-orang yang menjadi khatib dalam khutbah Jumat supaya membaca Al-Qurโ€™an Surat An-Nahl ayat 90. Tujuan membaca ayat ini yaitu untuk mengganti perkataan khatib yang berisi cacian dan makian kepada menantu Nabi Muhammad๏ทบ yang bernama Sayyidina Ali bin Abi Thalib. Pasca terjadi perang saudara sesama umat Islam pada tahun 657 M/37 H di tebing Sugai Furat Syiria yang melibatkan dua tokoh besar Sayyidina Ali bin Abi Thalib dan Muโ€™awiyah bin Abi Sufyan atau dikenal dengan Perang Shiffin, umat Islam terpecah belah menjadi berbagai kelompok. Ada kelompok yang fanatik terhadap Ali, ada yang teguh pendirian mengikuti Muโ€™awiyah, dan ada yang tidak terlibat sama sekali ke dalam pertikaian politik berdarah itu. Seiring berjalannya waktu, setelah dua tokoh besar Islam yang berselisih di dalam politik itu wafat, sisa-sisa konflik di dalam tubuh umat Islam tidak semakin surut, tapi justru naik membanjiri kehidupan setelahnya, yakni para simpatisan keduanya saling mencaci maki. Orang-orang yang fanatik terhadap Muโ€™awiyah kerap menyampaikan umpatan dan cacian kepada Sayyidina Ali bin Abi Thalib di berbagai ruang publik, terutama di dalam khutbah Jumat. Karena itu ketika Umar bin Abdul Aziz yang telah lama mendapatkan petunjuk atas makna QS An-Nahl 90 berkuasa menggantikan Sulaiman bin Abdul Malik 674-717 M yang sama-sama dari Dinasti Umayyah meminta kepada para khathib supaya menghentikan ujaran kebencian dalam khutbah Jumat. Perkataan-perkataan yang dapat melanggengkan api pertikaian itu meminta diganti dengan membaca QS An-Nahl 90. Sejak itu sampai sekarang semua orang yang khutbah selalu membaca ayat tersebut. Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah, QS An-Nahl 90 dimaksud yaitu ayat ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ูŠูŽุฃู’ู…ูุฑู ุจูุงู„ู’ุนูŽุฏู’ู„ู ูˆูŽุงู„ู’ุฅูุญู’ุณูŽุงู†ู ูˆูŽุฅููŠุชูŽุงุกู ุฐููŠ ุงู„ู’ู‚ูุฑู’ุจูŽู‰ ูˆูŽูŠูŽู†ู’ู‡ูŽู‰ ุนูŽู†ู ุงู„ู’ููŽุญู’ุดูŽุงุกู ูˆูŽุงู„ู’ู…ูู†ู’ูƒูŽุฑู ูˆูŽุงู„ู’ุจูŽุบู’ูŠู ูŠูŽุนูุธููƒูู…ู’ ู„ูŽุนูŽู„ู‘ูŽูƒูู…ู’ ุชูŽุฐูŽูƒู‘ูŽุฑููˆู†ูŽ โ€œSesungguhnya Allah memerintahkan berlaku adil, berbuat baik, berbagi kepada kerabat, dan Allah melarang perbuatan keji, mungkar dan bermusuhan. Dia memberi kepada kalian agar kalian dapat mengambil pelajaran.โ€ Apa kandungan makna dari QS An-Nahl 90 itu? Mufassir besar Fakhruddin ar-Razi w. 606 H dalam karyanya, Mafรขtรฎh al-Ghaib atau yang lebih dikenal dengan At-Tafsรฎr al-Kabรฎr menjelaskan bahwa dalam ayat tersebut Allah memberikan perintah kepada umat Islam sebanyak 3 hal dan larangan dalam jumlah yang sama. Isi perintahnya adalah 1 berbuat adil al-adl, 2 berbuat baik al-ihsรขn, dan 3 menjalin persaudaraan atau menebar kasih sayang รฎtรข`i dzรฎ al-qurbรข. Pertama, berbuat adil al-adl maksudnya kita diperintahkan untuk menjadi orang yang moderat dalam segala hal, baik dalam berkeyakinan maupun bertindak. Kita tidak boleh terlalu sempit atau al-ifrรขth, juga dilarang berlebihan atau at-tafrรฎth, yakni yang sedang-sedang saja. Kedua, berbuat baik al-ihsรขn, artinya kita diperintahkan untuk berperilaku baik, yakni melakukan sesuatu di atas yang diwajibkan. Jika al-adl atau adil bermakna ukuran wajib yang harus dipenuhi dalam kebaikan, maka al-ihsรขn atau berbuat baik artinya menunaikan kebaikan di atas kewajiban. Jika kita praktikkan dalam ibadah maka al-adl atau adil adalah menjalankan kewajiban seperti shalat, zakat, puasa, sedangkan al-ihsรขn adalah menunaikan kesunahan-kesunnahan di dalam shalat seperti mengerjakan shalat sunnah qabliyah dan baโ€™diyah, memberikan infak atau bersedekah dan berpuasa sunnah. Apabila kita praktikkan di dalam pekerjaan, jika kita seorang karyawan atau pegawai negeri maka adil adalah kita mengerjakan yang menjadi kewajiban kita, sedangkan berbuat baik atau al-ihsรขn kita mengerjakannya dengan sungguh-sungguh di atas yang menjadi kewajiban atau mengerjakan kewajiban secara memuaskan. Ketiga, menjalin persaudaraan atau menebar kasih sayang รฎtรข`i dzรฎ al-qurbรข maksudnya kita diperintahkan untuk mengasihi semua makhluk Allah asy-syafaqah alรข khalqillah. Menurut ar-Rรขzรฎ, perwujudan dari perintah ini banyak sekali, namun yang paling mulia dan agung adalah merajut persaudaraan atau shilaturrahim. Adapun 3 larangan yang terdapat dalam QS An-Nahl 90 ini yaitu 1 perbuatan keji al-fahsyรข`, 2 berlebihan dalam mengikuti nafsu amarah al-munkar, dan 3 keangkaraan atau kebengisan al-baghy. Pertama, perbuatan keji al-fahsyรข` yaitu kita dilarang mengikuti dorongan nafsu hewani asy-syahwรขniyyah al-bahรฎmiyyah secara berlebihan yang ada di dalam tubuh kita. Dalam diri manusia terkandung nafsu kebinatangan; manusia ingin makan, minum, menikah, mendapatkan kekayaan yang melimpah dan seterusnya, tapi ini semua jika kita menghasilkannya melampaui batas-batas yang telah ditentukan agama maka disebut โ€œmelakukan perbuatan kejiโ€ atau al-fahsyรข`. Orang ingin kaya maka harus bekerja, bukan dengan mengambil hak orang lain, orang ingin menyalurkan hasrat seksualnya maka harus menikah bukan dengan berzina, orang ingin menghilangkan rasa lapar dan dahaga maka harus dilakukannya dengan makan dan minum barang yang halal. Kedua, berlebihan dalam mengikuti nafsu amarah al-munkar artinya kita dilarang mengikuti kekuatan amarah yang ada pada diri kita. Di dalam diri manusia terdapat amarah yang juga dimiliki binatang buas al-quwwah al-ghadlabiyyah as-sabuโ€™iyyah, amarah ini selalu mengajak manusia melakukan keburukan dan menyakiti orang lain. Jika kita lengah atau mengikuti kehendak dorongan sifat binatang buas ini maka akan lahir dari diri kita perbuatan-perbuatan yang bagi orang lain sudah pasti dilihat sebagai kemungkaran. Ketiga, keangkaraan atau kebengisan al-baghy maksudnya kita tidak boleh mengikuti nafsu syaithaniyah al-quwwah al-wahmiyyah asy-syaithรขniyyah yang ada di dalam diri kita. Nafsu ini mendorong pemiliknya menguasai orang lain, menjatuhkan dan mengalahkan, serta memperlihatkan kesombongan. Hadirin jamaah Jumat yang dirahmati Allah, Tiga perintah Allah yaitu perintah berbuat adil, berbuat baik dan berbagi kepada sesama, serta tiga larangan Allah yang berupa larangan berbuat keji, melakukan kemungkaran dan berperilaku bengis di atas menjadi inti di dalam syariat Islam, yakni syariat Islam diturunkan untuk menegakkan keadilan, kebaikan dan menjalin persaudaraan antarsesama umat manusia dan dalam waktu yang bersamaan syariat Islam hadir untuk melarang manusia melakukan perbuatan keji, mungkar dan bengis. Sahabat Nabi Muhammad๏ทบ yang bernama Ibnu Masรปd RA mengatakan bahwa QS An-Nahl 90 adalah ayat yang mengandung arti kumpulan kebaikan dan keburukan. ุฅูู†ู‘ูŽ ุฃูŽุฌู’ู…ูŽุนูŽ ุขูŠูŽุฉู ูููŠ ุงู„ู’ู‚ูุฑู’ุขู†ู ู„ูุฎูŽูŠู’ุฑู ูˆูŽุดูŽุฑู‘ู ู‡ูŽุฐูู‡ู ุงู„ู’ุขูŠูŽุฉู โ€œSesungguhnya satu ayat di dalam al-Quran yang kandungan artinya mencakup perintah melakukan kebaikan dan larangan melakukan keburukan adalah ayat ini.โ€ Mufassir dari kalangan tรขbiโ€™รฎn yang bernama Qatรขdah menyampaikan, perbuatan baik yang dilakukan pada masa Jahiliyah yang kemudian setelah Islam datang diperintahkan oleh Allah untuk dilakukan dan perbuatan buruk pada masa pra Islam yang kemudian dilarang oleh Allah untuk ditinggalkan setelah Islam datang terkumpul di dalam ayat ini, yakni QS An-Nahl 90. Artinya, kandungan arti QS An-Nahl 90 ini universal. Perbuatan baik yang dijelaskan di dalam ayat ini diakui oleh semua manusia disepanjang zaman, demikian juga dengan perbuatan buruk yang dilarang Allah juga diakui sebagai keburukan oleh siapapun. Karena itu tak heran jika Umar bin Abdul Aziz meminta kepada para khatib Jumat untuk membaca QS An-Nahl 90 ini dengan tujuan supaya semua orang Islam memahami dan mempraktikannya dalam kehidupan nyata sebagaimana pesan dalam kata-kata terakhir dari ayat ini, la-allakum tadzakkarรปn, agar kalian dapat mengambil pelajaran. ุจูŽุงุฑูŽูƒูŽ ุงู„ู„ู‡ู ู„ููŠู’ ูˆูŽู„ูŽูƒูู…ู’ ูููŠู’ ุงู„ู’ู‚ูุฑู’ุขู†ู ุงู„ู’ูƒูŽุฑููŠู’ู…ูุŒ ูˆูŽู†ูŽููŽุนูŽู†ููŠู’ ูˆูŽุฅููŠู‘ูŽุงูƒูู…ู’ ุจูู…ูŽุง ูููŠู’ู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ุขูŠูŽุงุชู ูˆูŽุงู„ุฐู‘ููƒู’ุฑู ุงู„ู’ุญูŽูƒููŠู’ู…ูุŒ ูˆูŽุชูŽู‚ูŽุจู‘ูŽู„ูŽ ู…ูู†ู‘ููŠู’ ูˆูŽู…ูู†ู’ูƒูู…ู’ ุชูู„ูŽุงูˆูŽุชูŽู‡ู ุฅูู†ู‘ูŽู‡ู ู‡ููˆูŽ ุงู„ู’ุบูŽูููˆู’ุฑู ุงู„ุฑู‘ูŽุญููŠู’ู…ู ูˆูŽู‚ูู„ู’ ุฑูŽุจู‘ู ุงุบู’ููุฑู’ ูˆูŽุงุฑู’ุญูŽู…ู’ ูˆูŽุฃูŽู†ู’ุชูŽ ุฃูŽุฑู’ุญูŽู…ู ุงู„ุฑู‘ูŽุงุญูู…ููŠู’ู†ูŽ Khutbah II ุงูŽู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ู„ูู„ู‘ูŽู‡ู ุฑูŽุจู‘ู ุงู„ู’ุนูŽุงู„ูŽู…ููŠู’ู†ูŽุŒ ูˆูŽุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃูŽู†ู’ ู„ุงูŽ ุฅูู„ูŽู‡ูŽ ุฅูู„ุงู‘ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ูˆูŽุญู’ุฏูŽู‡ู ู„ุงูŽ ุดูŽุฑููŠู’ูƒูŽ ู„ูŽู‡ูุŒ ูˆูŽุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุณูŽูŠู‘ูุฏูŽู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏุงู‹ ุนูŽุจู’ุฏูู‡ู ูˆูŽุฑูŽุณููˆู’ู„ูู‡ูุŒ ุงูŽู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุตูŽู„ู‘ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูู…ู’ ูˆูŽุจูŽุงุฑููƒู’ ุนูŽู„ูŽู‰ ุณูŽูŠู‘ูุฏูู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุขู„ูู‡ู ูˆูŽุตูŽุญู’ุจูู‡ู ุฃูŽุฌู’ู…ูŽุนููŠู’ู†ูŽุŒ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ุชูŽุจูุนูŽู‡ูู…ู’ ุจูุฅูุญู’ุณูŽุงู†ู ุฅู„ูŽู‰ ูŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ุฏู‘ููŠู’ู†ู ุฃู…ู‘ูŽุง ุจุนุฏู ููŽูŠุงูŽ ุฃูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู ุงูุชู‘ูŽู‚ููˆุง ุงู„ู„ู‡ูŽ ูููŠู’ู…ูŽุง ุฃูŽู…ูŽุฑูŽุŒ ูˆูŽุงู†ู’ุชูŽู‡ููˆู’ุง ุนูŽู…ู‘ูŽุง ู†ูŽู‡ูŽู‰. ูˆูŽุงุนู’ู„ูŽู…ููˆู’ุง ุงูŽู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ูŽ ุฃูŽู…ูŽุฑูŽูƒูู…ู’ ุจูุฃูŽู…ู’ุฑู ุจูŽุฏูŽุฃูŽ ูููŠู’ู‡ู ุจูู†ูŽูู’ุณูู‡ูุŒ ูˆูŽุซูŽู€ู†ูŽู‰ ุจูู…ูŽู„ุขุฆููƒูŽุชูู‡ู ุจูู‚ูุฏู’ุณูู‡ูุŒ ูˆูŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰ ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ูˆูŽู…ูŽู„ุงุฆููƒูŽุชูŽู‡ู ูŠูุตูŽู„ู‘ููˆู†ูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ูŠูŽุง ุฃูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ุขู…ูŽู†ููˆุง ุตูŽู„ู‘ููˆุง ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูู…ููˆุง ุชูŽุณู’ู„ููŠู’ู…ู‹ุง. ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุตูŽู„ู‘ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูู…ู’ ูˆูŽุจูŽุงุฑููƒู’ ุนูŽู„ูŽู‰ ุณูŽูŠู‘ูุฏูู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุขู„ูู‡ู ูˆูŽุตูŽุญู’ุจูู‡ู ุฃูŽุฌู’ู…ูŽุนููŠู†ูŽ. ูˆูŽุงุฑู’ุถูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุนูŽู†ู ุงู’ู„ุฎูู„ูŽููŽุงุกู ุงู„ุฑู‘ูŽุงุดูุฏููŠู’ู†ูŽุŒ ุฃูŽุจููŠู’ ุจูŽูƒู’ุฑู ูˆูŽุนูู…ูŽุฑูŽ ูˆูŽุนูุซู’ู…ูŽุงู†ูŽ ูˆูŽุนูŽู„ููŠู‘ู ูˆูŽุนูŽู†ู’ ุจูŽู‚ููŠู‘ูŽุฉู ุงู„ุตู‘ูŽุญูŽุงุจูŽุฉู ูˆูŽุงู„ุชู‘ูŽุงุจูุนููŠู’ู†ูŽุŒ ูˆูŽุชูŽุงุจูุนููŠ ุงู„ุชู‘ูŽุงุจูุนููŠู’ู†ูŽ ู„ูŽู‡ูู…ู’ ุจูุฅูุญู’ุณูŽุงู†ู ุฅูู„ูŽู‰ ูŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ุฏู‘ููŠู’ู†ูุŒ ูˆูŽุงุฑู’ุถูŽ ุนูŽู†ู‘ูŽุง ู…ูŽุนูŽู‡ูู…ู’ ุจูุฑูŽุญู’ู…ูŽุชููƒูŽ ูŠูŽุง ุฃูŽุฑู’ุญูŽู…ูŽ ุงู„ุฑู‘ูŽุงุญูู…ููŠู’ู†ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุงุบู’ููุฑู’ ู„ูู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ูŽุงุชู ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ูŽุงุชู ุงู„ุฃูŽุญู’ูŠูŽุงุกู ู…ูู†ู’ู‡ูู…ู’ ูˆูŽุงู„ุฃูŽู…ู’ูˆูŽุงุชู. ุงู„ู„ู‡ูู…ู‘ูŽ ุงุฏู’ููŽุนู’ ุนูŽู†ู‘ูŽุง ุงู’ู„ุจูŽู„ุงูŽุกูŽ ูˆูŽุงู’ู„ูˆูŽุจูŽุงุกูŽ ูˆูŽุงู„ุฒู‘ูŽู„ุงูŽุฒูู„ูŽ ูˆูŽุงู’ู„ู…ูุญูŽู†ูŽุŒ ูˆูŽุณููˆู’ุกูŽ ุงู’ู„ููุชู’ู†ูŽุฉู ูˆูŽุงู’ู„ู…ูุญูŽู†ูŽุŒ ู…ูŽุง ุธูŽู‡ูŽุฑูŽ ู…ูู†ู’ู‡ูŽุง ูˆูŽู…ูŽุง ุจูŽุทูŽู†ูŽุŒ ุนูŽู†ู’ ุจูŽู„ูŽุฏูู†ูŽุง ุงูู†ู’ุฏููˆู†ููŠู’ุณููŠู‘ูŽุง ุฎุขุตู‘ูŽุฉู‹ุŒ ูˆูŽุณูŽุงุฆูุฑู ุงู’ู„ุจูู„ู’ุฏูŽุงู†ู ุงู’ู„ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู’ู†ูŽ ุนุขู…ู‘ูŽุฉู‹ ูŠูŽุง ุฑูŽุจู‘ูŽ ุงู’ู„ุนูŽุงู„ูŽู…ููŠู’ู†ูŽ. ุฑูŽุจู‘ูŽู†ูŽุง ุขุชูู†ุงูŽ ููู‰ ุงู„ุฏู‘ูู†ู’ูŠูŽุง ุญูŽุณูŽู†ูŽุฉู‹ ูˆูŽููู‰ ุงู’ู„ุขุฎูุฑูŽุฉู ุญูŽุณูŽู†ูŽุฉู‹ ูˆูŽู‚ูู†ูŽุง ุนูŽุฐูŽุงุจูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑู. ุฑูŽุจู‘ูŽู†ูŽุง ุธูŽู„ูŽู…ู’ู†ูŽุง ุฃูŽู†ู’ููุณูŽู†ูŽุง ูˆูŽุงูู†ู’ ู„ูŽู…ู’ ุชูŽุบู’ููุฑู’ ู„ูŽู†ูŽุง ูˆูŽุชูŽุฑู’ุญูŽู…ู’ู†ูŽุง ู„ูŽู†ูŽูƒููˆู’ู†ูŽู†ู‘ูŽ ู…ูู†ูŽ ุงู’ู„ุฎูŽุงุณูุฑููŠู’ู†ูŽ ุนูุจูŽุงุฏูŽ ุงู„ู„ู‡ูุŒ ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ูŽ ูŠูŽุฃู’ู…ูุฑู ุจูุงู„ู’ุนูŽุฏู’ู„ู ูˆูŽุงู„ู’ุฅูุญู’ุณูŽุงู†ู ูˆูŽุฅููŠู’ุชูŽุงุกู ุฐููŠู’ ุงู„ู’ู‚ูุฑู’ุจูŽู‰ุŒ ูˆูŽูŠูŽู†ู’ู‡ูŽู‰ ุนูŽู†ู ุงู„ู’ููŽุญู’ุดูŽุงุกู ูˆูŽุงู„ู’ู…ูู†ู’ูƒูŽุฑู ูˆูŽุงู„ู’ุจูŽุบู’ูŠู. ูŠูŽุนูุธููƒูู…ู’ ู„ูŽุนูŽู„ู‘ูŽูƒูู…ู’ ุชูŽุฐูŽูƒู‘ูŽุฑููˆู’ู†ูŽ. ููŽุงุฐู’ูƒูุฑููˆุง ุงู„ู„ู‡ูŽ ุงู„ู’ุนูŽุธููŠู’ู…ูŽ ูŠูŽุฐู’ูƒูุฑู’ูƒูู…ู’ ูˆูŽุงุดู’ูƒูุฑููˆู’ู‡ู ุนูŽู„ูŽู‰ ู†ูุนูŽู…ูู‡ู ูŠูŽุฒูุฏู’ูƒูู…ู’ุŒ ูˆูŽู„ูŽุฐููƒู’ุฑู ุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑู’ Khoirul Anwar, Wakil Sekretaris PWNU Jawa Tengah, Pengajar di Ponpes At-Taharruriyah Semarang

khutbah jumat dari kitab nashoihul ibad